Cara Tepat Mempromosikan Buku

 


Judul.             : Cara Tepat Mempromosikan Buku

Resume Ke    : 19

Gelombang     : 20

Tanggal           : 23 Agustus 2021

Tema               : Tehnik Promosi Buku

Narasumber     : Bpk. Akbar Zainuddin

 السلام عليكم و رحمة الله و بركة

Hi, Readers.

Mempromosikan karya tulis sendiri, baik berupa buku maupun tulisan bukanlah perkara yang mudah. 

Beberapa penulis pemula mungkin masih memiliki rasa malu untuk menawarkan hasil karya mereka. 

Padahal hasil karya adalah sesuatu yang sangat membanggakan dan patut untuk diapresiasi. 

Banyak kalangan yang merasa bingung bagaimana cara mempromosikan hasil karya tulisan agar tak nampak sombong dan terlihat memaksa. 

Ada pula perasaan bingung bagaimana membuat pembaca tertarik untuk membeli buku atau membaca hasil tulisan kita. 

Kini tak perlu bingung lagi, karena materi kali ini sangat tepat untuk kita sebagai penulis pemula, Bpk. Akbar Zainuddin akan memberikan ilmunya mengenai tehnik promosi buku yang tepat. 

Berikut profil beliau, 

Beliau adalah penulis buku yang sukses, karya beliau "Man Jadda Wa Jada" sudah terbit ke-13 cetakan kurang lebih 55.000 eksemplar yang sudah beredar di masyarakat.

MasyaAllah, sungguh patut diacungi jempol.

Setahu saya, buku ini termasuk best seller dikalangan pondok pesantren, banyak santri yang membaca buku ini, tak hanya berisikan motivasi tetapi juga tulisanya rapih dan enak dibaca ketika santai, saya sendiripun ketagihan membaca buku ini. 

Alhamdulillah, MasyaAllah kali ini saya diberikan kesempatan yang luar biasa untuk menimbah ilmu dari beliau.

Kembali ke topik materi, kali ini kita akan belajar memasarkan buku kita sehingga bisa menjadi "best seller".

Terbayang bukan, bagaimana menariknya materi kali ini?!

Untuk itu, yuk simak materi dari channel YouTube beliau, jangan lupa like dan subscribe ya.


Chanel YouTube Bpk. Akbar Zainuddin

Menurut beliau dalam channel YouTubenya ada 7 strategi promosi biar jadi best seller. Dari tayangan tersebut, sedikit banyak kita mengetahui tehnik promosi buku, untuk memperdalam pengetahuan kita, beliau merangkumnya sebagai berikut :

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu:

  1. Product (Strategi Produk), 
  2. Price (Strategi Harga), 
  3. Place of Distribution (Distribusi), 
  4. Promotion (Promosi). 

Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. Maka dari itu perlunya pemetaan untuk menentukan jenis umur masing-masing pembaca.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan dari narasumber.

  • STRATEGI PRODUK.

Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

  • STRATEGI HARGA

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain).

  • STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 

1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)

2. Melalui Penjualan Langsung

3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

  • STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. 

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitas ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom. 

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.  

Perlu diingat jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Kesimpulannya :

Berjualan tidak perlu memaksa, tapi dengan cara mempengaruhi supaya mereka mau menerima apa yang kita berikan, caranya dengan memberikan informasi manfaat, bisa dengan sharing seputar yang lagi dibutuhkan, sehingga dengan mudah orang akan membeli buku kita karena merasa perlu dan butuh.

Motivasi :

Tak perlu malu, menjual karya kita,

Tak perlu takut, siapa yang akan baca bukunya,

Tak perlu minder, buku kita adalah hasil karya kita, harusnya bangga. 

Tak perlu sedih, tetap berkarya dan terus memberikan manfaat lewat karya.

Mari menulis bersama.

Salam literasi. 

والسلام عليكم و رحمة الله و بركاته




About Nur Afifah

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Circle Positif, Apa ciri - cirinya?