Judul. : Yakin, Tembus Penerbit mayor
Resume Ke : 12
Gelombang : 20
Tanggal : 06 Agustus 2021
Tema : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Narasumber : Bpk. Joko Irawan Mumpuni
السلام عليكم و رحمة الله و بركة
Hi, Readers.
قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ
"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya"
(Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026)
Hadist yang menjadi motivasi terbesar untuk mengikat ilmu dengan menulis dan membukukannya.
Anjuran untuk menulis dan membukukan karya sudah ada sejak zaman sahabat Nabi. Sejarah mencatat, Ketika masa Abu Bakar As-Sidiq, terjadi perang Yamamah (12 Hijriah), peperangan melawan orang munafik. Akan tetapi banyak orang Islam penghafal Al-Qur'an gugur di medan perang.
Melihat fenomena tersebut, Sahabat Umar Bin Khattab merasa khawatir akan berkurangnya para penghafal Al-Qur'an, sehingga beliau menghadap Sahabat Abu Bakar untuk segera mengumpulkan para Tahfidzul Qur'an (penghafal Qur'an) untuk membukukan Al-Qur'an yang sudah ditulis ketika masa Rasulullah.
Meski awalnya sempat ragu karena Rasulullah tidak pernah memerintahkan untuk membukukan Al-Qur'an, Sahabat Abu Bakar memerintahkan Zaid Bin Tsabit (Sahabat juru tulis Al-Qur'an di zaman Rasulullah) untuk menuliskan dan mengumpulkan Al-Qur'an yang masih berserakan.
Dari sinilah Sejarah Islam mencatat adanya anjuran untuk menulis dan membukukan Al-Qur'an.
Sehubungan dengan sejarah yang telah terjadi di masa lampau, di zaman sekarang kegiatan menulis dan membukukan karya masih tetap lestari, banyak orang yang memiliki hobi menulis, tak hanya itu menulis bisa berubah menjadi profesi yang banyak diminati.
Termasuk dalam pembukuan karya, sekarang tugas tersebut dikerjakan oleh penerbit, banyak penerbit yang membukukan karya penulis, meski dalam skala kecil maupun besar.
Kali ini kita kembali belajar tentang menjadi penulis penerbit mayor, yang disampaikan langsung oleh Bpk. Joko Irawan Mumpuni selaku Direktur Penerbitan Andi Offset.
Berikut profil beliau Klik.
Biografi singkat Om Joko
Dalam kesempatan kali ini, beliau akan menyampaikan materi
Sungguh, sebuah materi yang dinanti setiap penulis pemula, yakni bisa menerbitkan buku di Penerbit Mayor.
Mengulang sedikit pelatihan kemarin, terkait dikotomi penerbit Mayor dan Minor yang merujuk pada jumlah produktivitas sebuah penerbitan atau bisa klik link berikut Mengenal Lebih Dekat Penerbit Mayor.
Pasti dalam benak kita dalam beberapa pelatihan kali ini yang membahas penerbit mayor, memunculkan pertanyaan :
Mengapa penulis lebih bangga, jika bukunya tembus Penerbit Mayor?
Pastinya menjadi sebuah kebanggaan sendiri bagi penulis, karena naskah karyanya akan dikelola lebih profesional, dan juga memperoleh fasilitas lebih baik, seperti penerbit mayor lebih unggul dalam modal, percetakan, SDM juga jaringan pemasaran yang lebih luas.
Pertanyaan yang sering ditanyakan dalam pelatihan tentunya,
Apakah kendala yang di hadapi penulis untuk bisa masuk Penerbit Mayor?
Agar karya kita bisa masuk dan diterima diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Menurut beliau, "sebagai contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai ratusan naskah dan yang diterbitkan hanya puluhan judul saja. tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau ditolak,"
Begitu sulitnya menembus Penerbit Mayor, sehingga bagi penulis yang dikembalikan naskahnya bisa menerbitkan sendiri dengan biaya sendiri melalui Penerbit Indie.
Ada beberapa kategori yang diminta penerbit, tapi setiap penerbit memiliki kriteria yang berbeda-beda. Seperti Penerbit Andi yang mengelompokkan buku yang bisa di jual di pasaran sebagai berikut
Dalam skala besar bisa dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok buku teks dan kelompok buku non teks, Buku tels adalah buku yang digunakan olah mahsiswa atau siswa dalam proses pembelajaran. Ditingkat sekolah disebut buku pelajaran disngkat (Bupel), sedangkan untuk kelompok mahasiswa disebut buku perguruan tinggi (Perti).
contoh buku teks
Sedangkan, buku non teks dari karya fiksi, sastra dll, dikelompokkan menjadi kategori buku populer dengan alasan kategori ini yang paling populer dikalangan masyarakat.
contoh buku non teks
Kategori ini hanya beredar dikalangan penerbit saja, untuk masyarakat luas semua buku sama halnya, yakni memiliki fuksi untuk menambah wawasan seseorang yang rajin membaca buku.
Pengetahuan tentang dunia penerbitan
Sama halnya Industri yang lain, penerbit juga memiliki prinsip dasar seperti Industri umumnya yakni mencari laba/profit untuk keberlangsungan penerbit. Naskah dari penulis merupakan bahan baku yang nantinya diolah penerbit untuk dijadikan buku. Jika naskah bagus dan layak terbit akan menjadi keuntungan yang besar bagi penerbit, hal ini sangatlah wajar karena biaya produksi yang mahal, sehingga proses seleksi naskah begitu selektif dengan mempertimbangkan market store.
contoh gambaran skema industri penerbitan
Melihat skema di atas, pasti sangat membingungkan bukan? sehingga perlu adanya penyerdanaan sebagai berikut:
Dari skema di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi kesinambungan yang sama-sama saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), kenapa tidak? karena semuanya akan mendapatkan keuntungan (profit) dari buku, termasuk pembaca yang mendapatkan manfaat dari membaca buku.
Naskah seperti apa yang bisa tembus penerbit mayor?
Setiap penerbit mayor memiliki bobot penilaian terhadap naskah yang diterima, sebagai berikut :
kenapa demikian? untuk mempermudah menerima naskah dari penulis atau menolaknya, berikut beberapa alasan menolak naskah dari penulis sesuai pertimbangan bobot penilaian.
ini contoh buku yang kurang diminati dengan tema batu akik (viral 2013-2014) saat ini tidak.
contoh buku yang banyak diminati saat ini
Memilih topik yang fresh di masa Corona
Saat ini dunia penerbitan juga mengalami pergeseran akibat adanya pandemi dewasa ini, untuk itu perlu kita perhatikan tentang penmilihan tema yang bisa layak diterbitkan di penerbit mayor,
Berikut beberapa tema yang sudah ditinggalkan pembaca
tema-tema tersebut sudah ditingglakan oleh pembaca, sebagai perbedaan, berikut tema-tema yang digandrungi oleh pembaca
Dari keduanya, kita bisa melihat tema yang uptodate saat ini, penerbit akan melihat market lebar dan lifesycle panjang. Life cycle panjang artinya buku itu akan tepat dan relevan dimasa yang akan datang dalam waktu yang panjang. sehingga pemilihan tema juga sangat menentukan.
Disini, kita belajar banyak hal mengenahi penerbitan buku, menjadi penulis tak hanya menjadi hobi dan akan menghasilkan jika kita menekuninya. ada bebarapa keuntungan penulis jika tulisannya diterbitakan,
Semakin tergiur bukan? untuk semakin aktif menulis. Om Jay selalu mengingatkan kita untuk menulis, karena ada perubahan yang akan terjadi dan kita akan merasakan manfaat yang besar saat menulis. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. dan semoga tulisan kita bisa tembus dipenerbit mayor. amin
"Jika kau bukan anak ulama' besar atau raja maka menulislah"
Al-Ghazali
Semoga sukses menembus penerbit mayor ya Mom.
BalasHapusAmin, Terimakasih bun
Hapus👏👍
BalasHapusRapi dan mantap tulisannya. Semoga dengan usaha dan ketekunan kita, buku kita dapat dicetak dan hadir di tangan kita dan pembaca.
BalasHapusamin, meskipun semangat sering turun, besar harapan semoga segera menerbitkan buku ya bu
HapusKeren resum nya Bu nur lengkap, suskees selalu buat Bu nur
BalasHapusamin, terimakasih bapak
HapusTersusun rapi resumenya. Lngkap. Mantul buu
BalasHapusterimakasih Ms. yang selalu berkunjung ke blog saya
BalasHapusMantab resumenya. Ditambahn dengan penjelasan hadist jadi tambah greget ustadzah
BalasHapusTerimakasih ustadz 🙏
HapusRapi dan lengkap, bu.. enak dibacanya.. tambah keren. themenya seger..
BalasHapusMasih coba-coba bu, cari yang pas 🙏😊
HapusTampilan yang memikat, keren bu
BalasHapus