Mengenal Lebih Dekat Penerbit mayor

 


Judul.              : Mengenal Lebih Dekat Penerbit mayor
Resume Ke      : 11
Gelombang      : 20
Tanggal            : 04 Agustus 2021
Tema                : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Narasumber    : Bpk. Edi S. Mulyanta

 السلام عليكم و رحمة الله و بركة
Hi, Readers.

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya" 
(Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026)

Setiap ilmu, akan hilang apabila tidak ditulis, karena kemampuan daya ingat manusia yang terbatas, ilmu yang di dapat hilang begitu saja.

Berbicara tentang menulis, agar tulisan kita dapat mudah dibaca oleh khalayak, perlunya bagi penulis untuk mengetahui cara publikasi yang tepat. Publikasi pada konteks ini berfokus pada proses penerbitan buku.

Penulis dituntut cermat dan selektif dalam memilih penerbit buku. Ciri-ciri penerbit buku yang baik adalah memiliki visi-misi yang jelas, memiliki jaringan pasar yang luas, memiliki percetakan sendiri, jujur dalam memberikan royalti dan sebagainya.

Dari pelatihan sebelumnya, kita sudah mengetahui beberapa penerbit Indie dan Mayor, kita sudah tahu perbedaan keduanya, akan tetapi untuk memperdalam mengenai penerbit mayor, kali ini pelatihan dengan tema "Menguak dapur penerbit mayor," akan disampaikan oleh Bpk. Edi S. Mulyanta, Berikut biografi beliau, Biografi Bpk. Edi S. Mulyanta.

Bapak Edi salah satu penerbit yang sudah masyhur di dunia penerbitan maupun percetakan, beliau sudah mendirikan usaha penerbitan sejak 2001. Sudah hampir 20 tahun masih eksis dan cakap dalam menjalin kerjasama dengan penulis. 

Kebijakan Pemerintah
 
Kali ini, beliau menjelaskan mengenai kebijakan pemerintah dalam dunia tulis-menulis. Beliau memaparkan bahwa "Penulis dan penerbit telah dilindungui undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU No. 3 Tahun 2017 yang diikuti oleh Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 2019". 

Dalam UU No.3 dijelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudian disempurnakan dengan PP No.75 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya. UU No.3 Tahun 2017 (lihat) dan Peraturan Pemerintah No.75 (lihat). 

Di dalam UU dan PP tersebut sudah jelas dan detail dalam mengatur dunia tulis-menulis hingga proses penerbitannya. Sehingga Bapak Edi menghimbau kita untuk mempelajari lebih dalam mengenai kebijakan pemerintah ini.

Mengenal Penerbit Mayor dan Penerbit Minor

Sebenarnya, dalam Permen tidak ada dikotomi berkaitan dengan penerbit mayor dan minor. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, dalam dunia penerbitan secara alamiah terdapat perbedaan dalam dunia penerbitan. Dimana, penerbit mayor mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor. 

Perpustakaan Nasional juga menggolongkan penerbit, dengan melihat ISBN yang dikeluarkan untuk penerbit. Tentunya, penerbit mayor dan minor sangat jelas terlihat dalam skala pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Secara tidak langsung, hal ini yang menjadikan ada perbedaan dalam penerbit, yakni mayor dan minor.

Efek Pandemi 

Seperti dalam tulisan saya sebelumnya tantangan Penulis dan Penerbit di Era New Normal. menurut beliau, Era pandemi ini ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, dimana saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi terkendala akibat pandemi Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan.

Menurut beliau dari sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, WFH menjadikan masyarakat lebih aktif menulis, dengan bukti banyaknya penulis pemula yang sudah mengirimkan naskah ke penerbit. Tuntutan untuk tetap produktif bagi pelaku pendidikan, baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik. Kendala justru dalam proses pengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan cover hingga produksi buku cetak.

Seperti yang kita tahu, dengan berlakunya kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran kasus covid-19, banyak sekali outlet toko buku konvensional terkendala kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses penerbitan buku menjadi melambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat.

Cara Cepat untuk Menerbitkan Buku

Dalam pelatihan kali ini, narasumber memberikan tips damn trik supaya buku kita cepat terbit, sesuai dengan yang tersebut di atas, kendala yang di alami penerbit salah satunya dalam mengolah naskah serta editing, untuk itu tips dan trik yang disampaikan untuk mempercepat proses terbit, dengan mengikuti petunjuk yang tercantum dalam permen No.75 Lihat, yakni dengan  melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit. 

Editing yang dilakukan oleh penulis, dalam tahap 


atau lebih jelasnya, penulis melakukan pengeditan sebagai berikut

penerbit tidak serta merta, menyerahkan begitu saja proses editing kepada penulis, tapi penulis bisa membantu proses tersebut agar lebih cepat terbit. Dalam hal ini proses editing tetap dilakukan dari sisi penerbit dalam hal :

Menurut beliau, proses penerbitan standar dengan rerata antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir distribusi 1- 2 bulan. Apabila ada kerjasama yang baik antara penulis dan penerbit, akan memudahkan penerbitan dengan cepat. 

Kesimpulan Syarat Terbit di Penerbit Mayor
  1. Syarat utama dalam sebuah tulisan adalah tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunyai nilai kebaruan.
  2. Untuk dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market sendiri, Sehingga penulis yang mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.
  3. Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya. Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.
  4. Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. Ataupun kalau sebagai follower dari tema buku yang sudah ada harus mempunyai keunikan tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati buku pesaing yang telah terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan menuliskan dari sisi lain.
  5. Penerbit mayor terkadang banyak naskah yang menjadi pilihan sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk memilah dan memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta Kata Pengantar atau meminta Coment yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.
  6. Trik utama, gandeng penulis lain untuk memroduksi buku. Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting captive market bisa dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku menjadi lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan menawarkan captive market tersebut.
Tren Genre di Kalangan Penerbit Mayor

Menurut beliau, novel saat ini yang masih menarik dan stabil penjualannya seperti roman picisan, happy ending, dan horor. Tema-tema kolosal, tema intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati, kecuali konflik kolosal imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah bagi penulis.

Tema-tema covid ini terlihat wait and see bagi penerbit karena jangan-jangan peristiwa ini hanya sesaat. Memang cukup membingungkan hal ini, pada awal covid, buku-buku kami bertema covid, makanan sehat, imun, dan kajian ilmiah covid cukup baik di pasaran. Tapi hanya sesaat, kemudian melandai. Saat terjadi gelombang Covid Varian Delta, tampaknya masyarakat sudah lelah dengan covid, sehingga buku covid justru malah menurun penjualannya

Alhamdulillah, semoga rangkuman pelatihan ini bisa bermanfaat untuk pembaca, semoga kita bisa menerbitkan buku. Amiin 

 والسلام عليكم و رحمة الله و بركة

Afifah









About Nur Afifah

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

7 comments :

Entri yang Diunggulkan

Circle Positif, Apa ciri - cirinya?